PERANG PAREGREG
PERANG PAREGREG
Tahun 1376 Masehi Pararaton menyebutkan di Majapahit muncul gunung baru, oleh sejarawan dimaknai sebagai lahirnya kembali Majapahit timur yang merdeka dari Majapahit barat. Hal ini sesuai dengan kabar dari China yang menyatakan tahun 1377 utusan dari Majapahit barat dan timur mengirimkan utusan ke China. Kedua kerajaan dikabarkan merdeka.
Masa Prabu Hayam Wuruk (1376) yang ditandai sebagai lahirnya kembali Majapahit timur rupanya tidak menggangu hubungan kedua kerajaan, keduanya tercatat saling menghormati, sebab anak Hayam Wuruk (Bre Wirabumi) dikisahkan diasuh oleh Raja Majapahit timur bahkan dikawinkan dengan putrinya Nagarawardani.
Hubungan buruk Majapahit barat dan timur baru terjadi setelah kemangkatan Hayam Wuruk. Dimana Bre Wirabumi anak Hayam Wuruk hendak mengangkat dirinya sebagai Raja di Barat dan Timur, ia menentang naik tahtanya suami saudara perempuannya.
Pertentangan antara kedua kerajaan bahkan menyebabkan perang dingin diantara keduanya. Perang berlarut-larut selama beberapa tahun. Perang ini kelak dikenal dengan nama perang Paregreg.
Perang Paregreg menimbulkan goncangan stabilitas ekonomi dan keamanan diantara dua kerajaan, akan tetapi diakhir kisah rupanya Majapahit barat memenangkan pertempuran, Ibukota Majapahit Timur (Pamotan) dapat ditaklukan, sementara Wirabumi sendiri dipenggal kepalanya setelah sebelumnya tertangkap ketika melarikan diri.
Terbunuhnya Wirabumi menandai bersatunya kembali Kerajaan Majapahit. Maka selepas peristiwa itu Majapahit Timur musnah riwayatnya.